Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

ada yang berhitung di pekarangan

di akhir pekan dan permintaan begitu pagi

di hari yang semakin terlahir

sepasang sepatu

malam ini betapa ombak melaut di dadaku

tentang sebuah rindu yang mendatangiku dengan rencananya yang belum mandi

beginilah caraku membaca nasib rindumu

sumuk

hari itu bandara menuliskan sajak pelukan

tiap sore hujan di kotamu turun memakai baju baru

pekerjaan baru

rindu

hujan sore

cerita pilu tentang hujan yang mati karena mengejar bangkai di selokan

setidaknya kita adalah kemungkinan-kemungkinan

angin di lubang pintu

adakala

sepasang mata akhirnya

perihal ajakan yang belum sampai

catatan sesudah pejaten sebelum kemang

ketika tidur belum tidur di tempatnya

mengingat rumah

sesudah maghrib di kepala lelaki itu

hujan memulangkan engkau

rencana-rencana di dalam mata

pagi ini, bagaimana jika engkau mengerti rindu yang begini saja?

semoga

terima kasih

sekecup bibir dari sebuah testimoni

merah mawar di belakang tubuh

dengan kata lain

doa untuk dirimu di penghujung

sejenak

bilamana kubelajar mendoakan kecantikanmu

kitalah pasti pergi

banjir hujan di ibu kota