arus sungai
masih jelas waktu kami menunggu itu resah gelisah saling mencukupi dari bermula duduk berbaring berlalu sibuk di antara lorong-lorong begitu sulit nyata kami menerima keheningan dunia dera hujan mulai berprasangka gugur berhati-hati berhari-hari "apakah engkau, akan baik-baik saja?" adalah harapan sepanjang jalan menuju sendu yang belum pernah tumpah dan diberi judul sekali pun lalu detik detak berlalu hingga hembus kabar berhasil melaut biru kembali kepada langit dan hijau rimbun dedaun itu kembali merayakan matahari yang hangat dan bergetar dekap pelukan yang belum pernah terjadi "Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah..." tak terhitung telah berapa kali kebahagiaan itu serupa perjalanan arus sungai menuju laut deras. pasti dan begitu mudah kami temukan hingga hari ini "selamat merayakan, usia, Bi"