tiba
untuk Budhiani Hartanti
sebentar kuingat
dari tiba lucu seorang anak lelaki
melahirkan sulap jemariku jadi seekor burung
dan mengajarkannya terbang
sampai malam luluh
kabut tembakau berputar-putar di perkarangan
tak terasa tiba juga
meja kursi menemukan bincang kali pertama
pernah karangan naskah cerita belum jadi
yang menghitung mundur jalan romansa
hujan mawar berduri begitu lebat
memelukmu sejadi-jadinya
ku ingat sejak kala itu
mamalia berkaki empat mulai beruntung
melompat-lompat dari mulut menemukan tanggal-tanggal merah
pada rembulan mesra membuncah
bintang-bintang gugur ke relung sayup matamu
sebelum akhirnya diam-diam ku curi
ku bawa pulang pernah sepanjang sunyi
laju malam tiba tersisa lima menit saja
di antara pohon-pohon luar jendela
hujan tersisa meliuk-liuk sepanjang remang Margonda
dan Arief Rahman Hakim
sebuah rumah membentang pelukan
setelah jantung hatiku
adakah yang lebih dari merindukanmu saat ini?
sebentar kuingat
dari tiba lucu seorang anak lelaki
melahirkan sulap jemariku jadi seekor burung
dan mengajarkannya terbang
sampai malam luluh
kabut tembakau berputar-putar di perkarangan
tak terasa tiba juga
meja kursi menemukan bincang kali pertama
pernah karangan naskah cerita belum jadi
yang menghitung mundur jalan romansa
hujan mawar berduri begitu lebat
memelukmu sejadi-jadinya
ku ingat sejak kala itu
mamalia berkaki empat mulai beruntung
melompat-lompat dari mulut menemukan tanggal-tanggal merah
pada rembulan mesra membuncah
bintang-bintang gugur ke relung sayup matamu
sebelum akhirnya diam-diam ku curi
ku bawa pulang pernah sepanjang sunyi
laju malam tiba tersisa lima menit saja
di antara pohon-pohon luar jendela
hujan tersisa meliuk-liuk sepanjang remang Margonda
dan Arief Rahman Hakim
sebuah rumah membentang pelukan
setelah jantung hatiku
adakah yang lebih dari merindukanmu saat ini?
Komentar